BAB 1
PENDAHULUAN
Sudah
ratusan tahun yang lalu, manusia mengetahui adanya “ Quinta essential “ Yang
terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan mineral. Disamping Quinta essentia yang
bermanfaat bagi manusia, terdapat banyak zat – zat lain yang hanya diperlukan
bagi kehidupan, tumbuhan atau hewan sendiri. Manusia hanya memerlukan Quinta
essentia, maka mereka berusaha untuk memisahkannya dari tumbuhan dan hewan tersebut. Pada tahun
1300 raymundus hallius menarik Quinta essentia engan anggur yang dimasukkan
dalam botol dan dibiaran diluar rumah agar memperoleh panas atau cahaya
matahari. Karena cahaya matahari mengandung ultraviolet yang dapat merusak
quinta esentia tersebut, maka pada perbaikan selanjutnya penarikan dijaga
jangan sampai dipengaruhi oleh siunar meatahari langsung. Diindonesia penarikan
sari tersebut dilaksanakan dengan memipis yaitu melumatkan bahan dengan bantuan
air, pada alat yang disebut pipisan, kemudian diperas dan ampasnya dibuang.
(sediaan galenika,2012)
Galenos sangat berjasa dalam bidang galenika,
karena telah merintis dan mencatat cara pembuatan sediaan galenika. Penyarian
dengan cara penarkan zat yang dapat larut dari bahan yang tidak dapat larut
dengan pelarut air. Simplisia yang disaring mengandung zat aktif yang dapat larut,
seperti sitrat, karbohidrat, dan protein dan lain – lain. Faktor – factor yang
mempengaruhi kecepatan penyarian adalah kecepatan difusi zat yang larut melalui
lapisan. Lapisan, batas antara cairan penyari dengan bahan yang mengandung zat
tersebut. (Sediaan galenika , 2012)
Zat aktif yang berada dalam berbagai
simplisia dapat digolongkan didalam alkaloid, glikosida, flavonoid, dan lain –
lain. Struktur kimia yang berbeda – beda akan mempengaruhi kelarutan serta
stabilitas dan senyawa – senyawa tersebut dengan pemanasan. Dengan diketahui
zat aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pilihan cairan penyari dan
cara penyarian yang tepat. (sediaan galenika, 2012)
Simplisia
ada yang lunak seperti rimpang, daun, akar, kelebak, dan simplisia yang kasa,
perlu dihaluskan terlebih dahulu sebelum dilakukan penyarian, penyarian harus
memperlibatkan zat – zat yang terkandung dalam simplisia serperti protein,
karbohidrat, lemak, dan gula. Proses penyarian dipisahkan menjadi pembuatan
serbuk . pembahasan, penyarian, dan pemekatan. Secara umum penyarian dapat
dibedakan menjadi infudasi, maserasi, perkolasi, dan destilasi uap. ( sediaan
galenika, 2012)
Adapun
maksud percobaan adalah untuk mengetahui cara pebuatan infuse dan dekokta dengan cara merendam simplisia dalam air
dengan suhu 900 – 980 C dengan selang waktu tertentu
Tujuan
percobaan adalah ini untuk memahami dan mengetahui cara pembuatan infuse dari
daun sirih (Piperis folium) selama 15 menit dan dekokta dari kulit kayu manis
(Cinnamomi cortex) dengan suhu 900 – 980 C.
Prinsip
dari percobaan ini adalah berdasarkan percobaan dengan cara merendam simplisia
daun sirih (Piperis folium) pada suhu 900 – 980 C selama
15 menit dan kulit kayu manis (Cinnamomum cortex) selama 30 menit pada suhu 900
– 980 C untuk pembuatan infuse dan dekokta.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Teori ringkas
Penyarian merupakan peristiwa massa zat aktif yang semula
berada didalam sel, ditarik oleh cairan penyari sehingga terjadi larutan zat
aktif dalam penyari tersebut. (UIT Makassar,2012)
Infus / rebusan obat:sedian air yang
dibuat dengan mengextraksi simplicia nabati
dengan air suhu 90° C selama 15 menit,yang mana extraksinya dilakukan
secara infundasi Penyarian adalah
peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam sel ditarik oleh cairan penyanyi sehingga zat
aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum penyarian akan bertambah baik
apabila permukaan (Ansel,2009)
Infus merupakan sediaan cair pada suhu 900 C
selama 15 menit . hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat cairan infuse
adalah jumlah simplisia, derajat halus simplisia , banyaknya air ekstrak, serta
cara menyari (Syamsuni,2006).
Infus harus mempunyai derajat halus, diantaranya :
1. Serbuk
(5/8) : Akar manis, daun sirih
2. Serbuk
(8/10) : Kelimbat
3. Serbuk
(10/22) : Laos, temulawak, jahe
4. Serbuk
(22/60) : Kulit kina
5. Serbuk
(85/120) : Daun digitalis
(Dirjen
POM, 1979)
Infuse
dibuat dengan cara yaitu :
1. Membasahi
bahan bakunya, biasanya dengan air dua kali bobot bahan, untuk bunga empat kali
bobot bahan dan untuk karagum 10 kali bobot bahan.
2. Bahan
baku ditambahkan dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu 900 –
980 C. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan.
(UIT Makassar,2012)
Dekokta dapat diartikan sebagai sari-sari dalam air yang
dibuat dari bahan-bahan alam yang direbus pada suhu 900 – 980
C. perbedaannnya dengan infuse adalah dekokta penyariannya selama 30 menit
sedangkan infuse hanya sekitar 15 menit dengan suhu yang sama. Untuk membuat
infuse dan dekokta ditentukan oleh sifat dari bahan/sampel. Yang pada
bahan-bahan tdak terdapat minyak atsiri, dan pada bahan bahan dimana
bagian-bagiannya tahan terhadap penghangatan. (Anonim,2013)
B. Uraian
metode
1. Infundasi
Infundasi merupakan metode penyarian dengan cara menyari simplisia dalam
air pada suhu 90OC selama 15 menit. Infundasi merupakan penyarian
yang umum dilakukan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari
bahan-bahan nabati. Penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ekstrak yang
tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari
yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam. Umumnya
infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak,yang
mengandung minyak atsiri,dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan lama.(Depkes
RI.1979)
Cara Kerja Infundasi Simplisia yang
telah dihaluskan sesuai dengan derajat kehalusan yang telah ditetapkan dicampur
dengan air secukupnya dalam sebuah panci. Kemudian dipanaskan dalam tangas air
selama 15 menit, dihitung mulai suhu dalam panci mencapai 900C,
sambil sekali-sekali diaduk. Infuse diserkai sewaktu masih panas melalui kain
flannel. Untuk mencukupi kekurangan air, ditambahkan air mendidih melalui
ampasnya. Infuse simplisia yang mengandung minyak atsiri harus diserkai setelah
dingin. Infuse asam jawa dan simplisia yang berlendir tidak boleh diperas.
Infuse kulit kina biasanya ditambah dengan asam sitrat sepersepuluh dari bobot
simplisia. Asam jawa sebelum dipakai dibuang bijinya dan sebelum direbus dibuat
massaseperti bubur. Buah adas dan dan buah adas manis dipecah terlebih dahulu.
Keuntungan Dan kekurangan Metode
Infundasi
a.
.Keuntungan
1.
Unit alat yang dipakai sederhana,
2. Biaya operasionalnya relatif rendah
b. Kerugian
1.
zat-zat yang tertarik kemungkinan
sebagian akan mengendap kembali,apabila kelarutannya sudah mendingin.(lewat
jenuh)
2. hilangnya zat-zat atsiri
3. adanya zat-zat yang tidak tahan
panas lama,dismping itu simplisia yang mengandung zat-zat albumin tentunya zat
ini akan menggumpal dan menyukarkan penarikan zat-zat berkhasiat tersebut.
C. Uraian
Bahan
1. Aquadest
(Dirjen POM,1979)
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air Suling
Rumus molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : cairan,
jernih tidak berwarna, tidak mempunyai rasa,
tidak berbau
Khasiat : Pelarut
D. Uraian
tanaman
1. Sirih
(Piper betle)
a. Klasifikasi
(Anonim,2014)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Spesies : Piper betle L.
b. Morfologi
Tumbuh merambat dengan ketinggian
dapat mencapai 15 meter.Batang umumnya berwarna coklat kehijauan, batang
berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal tumbuhnya akar.Daun
sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang
seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma
khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.Bunga sirih majemuk
berbentuk bulir, memiliki daun pelindung kurang lebih 1 mm dengan bentuk
bulat panjang. Bulir betina memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir
betina ini terdapat kepala putik berjumlah antara 3- 5 buah dengan warna putih
dan hijau kekuningan. Bulir jantan memiliki panjang 1,5-3 cm.Pada bulir jantan
terdapat dua benang sari yang pendek.Buah sirih termasuk kedalam buah buni (
memiliki dinding dengan dua lapisan), bentuk buah bulat dengan warna hijau
keabu-abuan.Akar sirih termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna
coklat kekuningan. (Anonim, 2014)
2. Kayu
Manis (Cinnamomum burmanni)
a. Klasifikasi
(Anonim,2014)
Kingdom :Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Subkingdom :Tracheobionta
Super Divisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Genus :Cinnamomum
Spesies : Cinnamomum
burmannii (Nees &Th. Nees)
b. Morfologi
Kayu
manis termasuk genus Cinnamomum yang termasuk dari famili Lauraceae yang
meliputi tumbuhan berkayu dengan bentuk daun tunggal, ordo Polycarpicae dan
termasuk Kelas Dicotyledoneae. Daun kayu manis duduknya berseling atau dalam
rngkaian spiral dan bersifat liat. Panjang daun sekitar 9-12 cm dan lebar
3,4-5,4 cm (tergantung jenisnya), warna pucuk kemerahan dan daun tuanya bewarna
hijaua tua. Warna bunga kuning, berkelamin dua atau sempurna dengan ukuran
kecil. Bunga tidak bertajuk, benangsari berjumlah 12 helai yang terangkai dalam
4 kelompok. Kelompok benangsari yang berada didalam umumnya mandul. Kotak sari
beruang empat, persarian berlangsung dengan bantuan serangga (sejenis lalat).
Buahnya adalah buah buni berbiji satu dan berdaging, berbentuk bulat memanjang
(panjang buah sekitar 1,3-1,6 cm dengan diameter 0,35-0,75), buah muda berwarna
hijau tua dan bila sudah tua berwarna. Kulit batang pokok, cabang dan ranting
mengandung minyak atsiri yang merupakan komoditas ekspor.(Anonim,2014)
BAB
III
METODE
KERJA
A.
Alat dan bahan
1. Alat
yang digunakan
a. Botol
100 ml
b. Corong
c. Gelas
kimia 500 ml
d. Gunting
e. Penangas
air
f. Stopwatch
g. Termometer
2. Bahan
yang digunakan
a. Aquadest
b. Alumunium
foil
c. Daun
sirih (Piperis folium)
d. Kulit
kayu manis (Cinnamomi kortex)
B. Waktu
dan tempat praktikum
Praktikum galenika percobaan Infus dan dekokta
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 pukul 08.00 – 10.00 WITA, bertempat
dilaboratorium Fitokimia farmasi Universitas Indonesia Timur, Makassar.
C. Cara
kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan
2. Dikeringkan
sampel kemudian dipotong-potong kecil
3. Ditimbang
sebanyak 20 gram
4. Dimasukkan
kedalam gelas kimia
5. Ditambahkan
aquadest kedalam gelas kimia, kemudian ditutup dengan alumunium foil
6. Dipanaskan
diatas penangas air selama 15 menit untuk infuse dan 30 menit untuk dekokta
7. Diserkai
setelah dingin, kemudian disaring dan dimasukkan kedalam botol 100 ml
8. Diberi
etiket
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Tabel
hasil pengamatan
No
|
Sampel
|
Perubahan
warna
|
Waktu
pemanasan
|
1.
|
Daun
Sirih (Piperis folium)
|
Bening
ke Keruh
|
15
menit
|
2.
|
Kulit
kayu manis (Cinnamomi cortex)
|
Bening
ke coklat
|
30
menit
|
B. Pembahasan
Hard Rock Casino & Hotel, Hollywood - MapyRO
BalasHapusHard Rock Hotel & Casino 이천 출장샵 Hollywood in 공주 출장샵 Hollywood, FL. Find reviews, hours, directions, coupons 의정부 출장안마 and more for Hard Rock 속초 출장마사지 Hotel & Casino 의왕 출장샵 Hollywood in